Langsung ke konten utama

Rukun Puasa

   Rukun Puasa

Rukun puasa, baik puasa wajib ataupun sunat adalah :
  1. Niat di waktu malam antara maghrib sampai sebelum subuh setiap hari dalam puasa wajib (puasa Ramadlan/puasa qodo/puasa nadzar/puasa kifarat). Tempatnya niat adalah di dalam hati yakni menghadirkan hakikat puasa yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa di siang hari. Tidaklah cukup berniat hanya dengan ucapan saja tanpa dengan hati, karena niat dengan ucapan hanyalah sunat. Niat yang diucapkan dimaksudkan agar ucapan niat tersebut membantu fokusnya kita dalam menghadirkan niat yang sesungguhnya di dalam hati.

    Jika ada kasus, seseorang niat puasa pada malam pertama bulan Ramadlan dengan niat ditujukan untuk keseluruhan puasa dalam 1 bulan, maka dalam mazhab Syafi'i, tidaklah sah puasanya selain puasa pada hari pertama saja, namun niat seperti itu tetap disunatkan untuk menjaga ketika lupa tidak niat pada malam tertentu. Sehingga jika mengalami lupa niat pada malam tertentu, tetapi pada malam pertama niatnya ditujukan untuk keseluruhan puasa, maka sahlah puasa yang tanpa niat tersebut. Berbeda jika pada malam pertamanya tidak pakai niat untuk keseluruhan, maka puasa yang tanpa niat tersebut tidak sah dan harus diganti pada hari yang lainnya setelah Ramadlan.

    Contoh kasus lain yaitu jika ada seseorang merasa ragu apakah niatnya itu dilakukan sebelum fajar atau sesudah fajar? Maka yang demikian itu tidak sah puasanya. Berbeda dengan niat puasa sunat, maka tidak harus dilakukan pada malam hari, tapi bisa dilakukan siang hari sebelum saat sholat zhuhur tiba, dengan syarat tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, jima, keluar haid, nifas, dan lainnya.

    Adapun bagi sahabat yang terbiasa memakai niat yang dilafadzkan, ucapan niat puasa Ramadhan adalah :

    NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-IN FARDLI ROMADLOONA HADZIHIS SANATI IIMANAN WAHTISAABAN LILLAHI TA’AALA.

    Bagi mereka yang tidak suka niatnya diucapkan, maka cukup dalam hati saja.
  2. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa secara sadar tanpa paksaan, seperti makan walaupun sedikit, minum walau setetes, jima dan lainnya.
  3. Orang yang berpuasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MY HISTORY

Aku di lahirkan di jawa timur tepatnya di daerah pasimbon, pasimbon itu nama kampung tapi kalau nama desanya aku gak tau, "LUPA" karna pada saat kecil aku sudah di bawa ke jakarta oleh nene ku, dan setelah di jakarta aku di bawa lagi ke subang, nah ini tempat aku di sekolahkan dari TK - Perguruan Tinggi, jadi dari sejak kelas TK aku di didik oleh nenek ku, dan  bapa dan ibu ku tidak ada di subang, karna beliau pergi mencari nafkah dan biaya hidup ku, aku tidak di biaya oleh bapa ku, aku di biayai oleh ibu ku dari kecil hingga sekolah tingkat tinggi, ibu ku hanya seorang pembantu, tapi ibu ku sangat semangat menyekolahkan ku, oleh karna itu aku selalu berdoa, agar aku menjadi anak yang soleh, masalah sukses, aku masih bingun untuk memilihnya, karna sukses itu di bagi menjadi dua alam, alam dunia dan alam akhirat, ketika aku berusaha untuk menggabungkan alam itu, aku masih belum bisa, karna tetap esensi alam dunia dengan esensi alam akhirat itu tetap berbeda

Rukun Puasa

Ada dua rukun puasa yang masing-masingnya merupakan unsur terpenting yang hakikatnya yaitu; 1. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini berdasarkan firman Allah Taala, “...Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu, makan dan minumlah yang jelas bagimu (pebedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai datang malam....” (QS. al-Baqarah [2} : 187) Maksud benang putih dan benang hitam adalah terangnya siang dan gelapnya malam. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Adi bin Hatim bercerita, “Ketika turun ayat “Hingga jelasa bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaiut fajar,’ akan ambil seutas benang hitam dan seutas benang putih, lalu aku taruh dibawah bantal dan aku amati di waktu malam. Maka pagi-pagi aku datang menemui Rasulullah Saw. Dan aku cerita kepada beliau ten

MONITORING PPL

Hari  : Senin Tanggal : 28 Bulan : April Tahun : 2014 Pada waktu yang di sebutkan terjadi pengujian untuk peserta PPL, pemotoan ini di laksanakan setelah pengujian selesai sekitar jam 10. Bertempat di MTs Darul Hikam Binong. adapun identitas pelaksana dalam foto ini adalah : Tim Monitoring Kepala Sekolah Guru Pembimbing Guru Pamong dan Peserta PPL